3 Komik Indonesia Berjaya di Marché du Film Cannes 2025: Ini Dia yang Akan Anda Lihat!

FILMnesia Festival Film Cannes yang ke-78 akan diselenggarakan dari tanggal 13 sampai 24 Mei 2025 di kota Cannes, Prancis.
Serangkaan kegiatan dalam Festival Film Cannes meliputi Marché du Film, yaitu platform perdagangan film global yang berfungsi sebagai titik temu untuk para praktisi industri perfilman secara internasional.
Berdasarkan informasi dari situs web resminya, turnamen perfilman ini menarik lebih dari 15.000 pendaftar dari 140 negeri tiap tahunnya. Acara prestisius salah satunya yang berlangsung adalah Asian IP Showcase.
Sebagaimana dilaporkan ANTARA pada hari Rabu (23/04/2025), acara Asian IP Showcase ini adalah arena kompetisi bagi pemilik hak atas kekayaan intelektual dari berbagai negara di Asia, yang melibatkan juga peserta dari Indonesia.
Pada tahun ini, ada tiga seniman komik asal Indonesia yang menjadi perwakilan negara untuk mengenalkan hasil kreatifnya di panggung internasional.
Siapakah pencipta mereka? Mari kita lihat penjelasannya.
Tiga Pembuat Komik yang Mengangkat Kultur Lokal
Berdasarkan informasi dari sejumlah referensi, peserta Indonesia yang hadir dalam acara Asian IP Showcase terdiri atas Chris Lie dari Caravan Studio, Sunny Gho dari Kosmik Studio, serta Bryan Valenza dari Beyondtopia.
Event ini akan berlangsung dari Kamis hingga Sabtu, tanggal 15 sampai 18 Mei 2025 di kota Cannes, Prancis.
Sebelumnya, Chris, Sunny, dan Bryan telah bekerja pada komik Marvel dan DC, yaitu dua perusahaan penerbitan komik terkemuka dari Amerika Serikat.
Berikut adalah beberapa hasil kreatif yang akan ditampilkan pada acara Asian IP Showcase seperti dikutip dari sejumlah referensi.
1. "Tepat" - Chris Liechtenstein
"Jitu" adalah nama dari sebuah komik yang akan dipresentasikan oleh Chris Lie di ajang Asian IP Showcase.
Manga ini mengisahkan perampok yang terinspirasi oleh kejadian sosial di Indonesia.
"Perselisihan yang ada dalam komik tersebut berhubungan dengan sejumlah peristiwa di Indonesia, lebih spesifik lagi masalah sosial dan politik. Namun, kami menyajikannya sebagai sebuah karya fiksi," ungkap Chris seperti dilansir Kompas.id pada hari Rabu (24/04/2025).
Dia berharap bahwa dengan kesempatan ini, "Jitu" bisa menarik perhatian produser sehingga dapat difilmkan dalam genre tersebut. action thriller.
2. "Pencuri di Batavia" - Bryan Valenza
"Bandits of Batavia" merupakan nama komik yang akan disampaikan oleh Bryan di ajang Asian IP Showcase.
Dia mengarang cerita fiksi bertema mitologi berdasarkan legenda Si Pitong.
"Bryan menjelaskan bahwa dia masih ingin adanya kebebasan untuk menuju arah yang sesuai dengan generasi saat ini serta mencerminkan ketakutan dirinya," katanya.
Komedinya mencampurkan 30 persen sejarah dengan 70 persen imajinasi.
3. "Kumbang" - Sunny Gho
Sunny akan memainkan lagu "Locust" di Asian IP Showcase.
Sunny merancang sebuah karya komik yang menyoroti dampak tragis dari tindakan kekerasan berdasarkan etnis terhadap masyarakat Tionghoa di Indonesia pada dekade 1960.
"Apa perasaan ketika diperintahkan untuk kembali ke rumah sendiri? Orang Tionghoa tersebut dilahirkan di Indonesia. Mereka tak memiliki tempat tinggal lain selain Indonesia," jelas Sunny.
Komik ini menambahkan unsur horor melalui keberadaan setan yang bertubuh seperti belalang merah.
Tanggapan dari Ekraf Jakarta
Berdasarkan beberapa referensi, dalam diskusi panel bertajuk "Dari Jakarta hingga Cannes", yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 23 April 2025, pencipta-pencipta ini membeberkan cerita mengenai perjalanan kreativitas mereka.
Ajang ini mendapat dukungan dari Dewan Kesenian Jakarta dan disambut oleh Ketua Umum Komite Ekraf Jakartanya, Robby Wahyudi.
Robby memberikan pujian kepada para pembuat konten yang dipilih karena selain menyajikan hasil kerja berkualitas tinggi, mereka juga mampu menjalin hubungan dalam lingkup global.
"Jika kita membicarakannya tentang Cannes, itu adalah festival film terbesar di planet ini. Maka dari itu, kita harus menyeleksi tidak hanya karya-karyanya tetapi juga individunya yang dapat menghadirkan Indonesia, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi serta eksposur tertentu dalam skala global," jelas Robby.
Dia juga menggarisbawahi betapa vitalnya Asian IP Showcase sebagai platform untuk mempromosikan kepunyaan intelektual Indonesia di kancah internasional.
"Kami menginginkan untuk mendukung promosi produk-produk kekayaan intelektual di Indonesia serta membentuk koneksi dengan pembuat film luar negeri," jelas Robby.
Artikel ini sudah dipublikasikan diصند Kompas.id dengan judul " Komik yang Didasarkan pada Cerita Perampokan dan Kejahatan Rasis Akan Tampil di Festifval Film Cannes "
Posting Komentar